Minggu, 30 September 2012

POTENSI WISATA DI GERBANG BULAENG



POTENSI WISATA DI GERBANG BULAENG
  Oleh : Fitrah Dany
Komunitas Peduli Budaya Samawa


 
   Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengajak semua kalangan yang ada di seluruh penjuru dunia untuk mengenal lebih jauh mengenai semua potensi yang ada di Tana Samawa termasuk potensi wisata lebih-lebih potensi yang ada pada "pintu gerbang Samawa (Desa Labuhan Mapin Kecamatan Alas Barat)". kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan demi kelengkapan tulisan ini serta menjadi bukti bahwa kita peduli terhadap potensi yang ada di tana Bulaeng ini. Selamat membaca, salam Budaya......


Desa Labuhan Mapin adalah salah satu desa yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecematan Alas Barat Kabupaten Sumbawa Besar Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Labuhan Mapin salah satu central kegiatan perekonomian di sektor  perikanan yang sangat membantu perkembangan perekonomian di Kecamatan Alas Barat dan Sumbawa pada umumnya. Dengan berbagai macam potensi yang ada pada Labuhan Mapin menjadikan tempat ini berbeda dengan tempat-tempat lain yang berada di kecamatan Alas Barat bahkan di Kabupaten Sumbawa. Lantas apa sih yang membuatnya begitu berbeda?  Jawabannya adalah dengan hadirnya berbagai macam suku di tana Labuhan Mapin yang dalam kehidupan sosial masyarakatnya sangat aman damai dan begitu bersahaja. Adanya rasa trust (saling percaya) diantara masyarakat setempat semakin mempererat jalinan persaudaraan yang ada di desa yang saya sebut sebagai desa kulturasi budaya ini.
          Selain dari keberagamana suku yang unik itu, Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di desa Labuhan Mapin membawa harapan besar  bagi siklus perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat karena didukung oleh lokasi dari desa Labuhan Mapin yang sangat strategis dan mampu dijangkau dari jalur darat maupun laut. Ironisnya ketersediaan SDA ini tidak dibarengi dengan kelayakan infrastruktur yang ada terutama infrastruktur jalan. Selain faktor infrastruktur masih ada faktor lain lagi yang begitu vital jika tidak diperhatikan dan akan membawa dampak yang kurang stabil bagi keberadaan sumber daya alam yang berpotensi yakni  Sumber Daya manusia (SDM) masyarakat setempat.
          Sedikit lebih spesifik kita membicarakan potensi sumber daya Desa Labuhan Mapin dari berbagai aspek penting yang berpotensi besar dalam kemajuan dan kesejahteraan maayarakat setempat. Dari aspek budaya, desa Labuhan Mapin begitu unik karena terdiri dari beberapa macam suku dan jelas akan terdapat juga beberapa macam budaya yang tumbuh dan berkembang di desa Labuhan Mapin selain budaya asli “tuan rumah” yaitu budaya Samawa. Yang membuat desa Labuhan Mapin semakin menarik adalah karena karakteristik dari berbagai macam suku tersebut dapat dipadukan menjadi sebuah kolaborasi budaya yang begitu nyentrik dan asyik serta mampu beradaptasi dengan budaya tuan rumah (baca.Samawa). Untuk  diketahui suku yang mendiami Desa Labuhan Mapin ada tiga suku yang memang sejak lama bermukim di desa Labuhan Mapin selain suku asli Samawa yakni suku bira’/selayar. Suku ini kebanyakan berada di wilayah Selatan pusat pemerintahan desa Labuhan Mapin dan mejadi akses perdana jika berkunjung ke desa Labuhan Mapin. Mata pencaharian dari suku ini bervariasi mulai dari bertani, wirausaha, bahkan tidak sedikit sebagai PNS.
          Bergeser ke wilayah utara pusat pemerintahan desa Labuhan Mapin, disana ada suku yang dikenal oleh segelintir orang sebagai suku elit karena kebanyakan berprofesi sebagai kapten kapal (apa mungkin nama populernya karena kurang paham). Selain itu suku ini juga yang mayoritas masyarakatnya meiliki kapal bagang (sejenis kapal penangkap ikan yang besar), tapi tidak sedikit juga yang berprofesi sebagai PNS yang bekerja di berbagai macam instansi pemerintah. Nah, suku ini pasti sudah banyak dikenal orang dengan pecinya yang terkenal dan biasa orang menyebutnya peci/songko Bone. Suku Bugis namanya yang mana sampai saat ini peci khas Bone (Bugis) ini masih ada di simpan oleh warga Bugis di Labuhan Mapin dengan bulu ekor kuda yang menjadi bahan dari peci tersebut. Dan lain-lain masih banyak lagi kekhasan serta keunikan tersendiri dari suku Bugis.
          Di wilayah Barat Daya pusat pemerintahan desa Labuhan Mapin yakni sebelah Barat suku Bugis, disana ada satu lagi suku yang dikenal sebagai suku penakluk ombak/suku yang sangat kental dengan laut yaitu suku Bajo. Suku Bajo ini mayoritas penduduknya berprofesi sebagai penyelam dan nelayan.  Yang menarik adalah bahwa salah satu penduduk suku Bajo yang pada zaman kerajaan Sumbawa dulu dinobatkan oleh Sultan Sumbawa sebagai panglima perang yang ditugaskan untuk menjaga wilayah perairan Sumbawa, panglima itu dikenal oleh masyarakat Sumbawa dengan nama panglima Mayo.
          Nah, uraian di atas sedikit mengulas tentang beberapa suku yang mendiami desa Labuhan Mapin dengan keberagaman profesi yang dimiliki oleh penduduk-penduduknya. Tidak hanya sampai disitu, saya juga akan sedikit mengurai beberapa keindahan yang terdapat di desa wisata Labuhan  Mapin yang pada HUT NTB tahun 2011 lalu dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi NTB sebagai Desa wisata Bahari, salah satunya panorama pesisir pantai desa Labuhan Mapin yang  dapat memberikan sesuatu yang berbeda dengan ke-natural-an yang disuguhkan.  Kondisi alam pesisir Labuhan Mapin memiliki cara tersendiri dalam menarik minat sekaligus menghipnotis siapa pun yang menapakkan kakinya diatas pasir hitam yang khas itu.     
          Dari dermaga Labuhan 
Mapin yang berjarak sekitar 30 Meter dari pemukiman warga suku Bajo dengan menggunakan perahu nelayan, pengunjung bias menikmati keindahan laut sampai nantinya ke salah satu gili yang memang masih sedikit orang mengenalnya, gili itu bernama gili Kalong. Entah apa sejarahnya sehingga gili yang masih “perawan” ini diberi nama gili kalong. Dan konon katanya di puncak gili terdapat makan tua (masih butuh data yang lengkap untuk mengetahui siapa, kapan makam itu ada). Tidak berbeda dengan gili lain yang ada di dunia, gili Kalong juga memiliki panorama yang indah seperti butiran-butiran pasir putih yang halus dan indah. Yang lebih menawan lagi dan mugkin jarang ditemukan di beberapa gili lain yang ada di NTB yaitu panorama dasar lautnya dengan terumbu karang yang begitu indah dan belum terjamah, ini salah satu gaya tarik yang di miliki gili kalong desa Labuhan Mapin. Jadi jangan berpikir panjang lagi kalau ada waktu luang, singgahlah di desa Labuhan Mapin maka semua uraian di atas dapat di uji kebenarannya.

*Semua keindahan dan akulturasi budaya tersebut tidak akan bertahan sampai saat ini jika masyarakat setempat kurang saling memahami dan menghormati. Mari kita jaga kasanah budaya Samawa yang ada sehingga dunia pun tahu bahwa Samawa ini bukan hanya sekedar ada di dunia ini tetapi Samawa mampu “menghipnotis” dunia dengan segala kekhasan, keindahan, keberagaman  yang ada di dalamnya.*

Salam Budaya…!!!




 
(Foto : Pencanangan Desa Wisata Bahari Terpadu Desa Labuhan Mapin oleh Gubernur NTB Tanggal 18 Desember 2011)







Jumat, 28 September 2012

Navigasi Nomor Halaman di Blog (2)

 Lelah dengan lomba-lomba yang aku ikuti akhir-akhir ini, kali ini pun aku akan membuat artikel tentang 'Membuat Navigasi Nomor Halaman Keren' , sedikit berbagi hal-hal kecil yang berguna untuk ke-keren-an blog.  Sudah tau apa itu navigasi nomor halaman ?  Biasanya widget tersebut dapat di temukan di bawah artikel, contoh yang sering kita lihat ada di mbah google, yang ada nomor 1-10 ? Nah itu lah yang di sebut navigasi nomor halaman.

       Setiap blog kebanyakan sudah banyak yang menggunakan widget seperti itu, tapi apa tidak bosan lihat yang itu itu aja ?  Dalam kesempatan ini aku akan berbagi navigasi nomor halaman yang keren-keren daripada yang lain, dan gak hanya satu.. ada lima macam navigasi nomor halaman untuk di gunakan di blog kalian agar lebih menarik untuk di lihat dan bermanfaat juga pastinya.

       Tertarik ?  Salin dan Letakkan salah satu kode berikut ini, di atas kode </b:skin> ^_^



.pagenavi span, .pagenavi a {
display: inline-block;
padding: 0px 9px;
margin-right: 4px;
border-radius: 3px;
border: solid 1px #c0c0c0;
background: #e9e9e9;
box-shadow: inset 0px 1px 0px rgba(255,255,255, .8), 0px 1px 3px rgba(0,0,0, .1);
font-size: .875em;
font-weight: bold;
text-decoration: none;
color: #717171;
text-shadow: 0px 1px 0px rgba(255,255,255, 1);
}


.pagenavi span:hover,.pagenavi a:hover {
background: #fefefe;
background: -webkit-gradient(linear, 0% 0%, 0% 100%, from(#FEFEFE), to(#f0f0f0));
background: -moz-linear-gradient(0% 0% 270deg,#FEFEFE, #f0f0f0);
}


.pagenavi a.current {
border: none;
background: #616161;
box-shadow: inset 0px 0px 8px rgba(0,0,0, .5), 0px 1px 0px rgba(255,255,255, .8);
color: #f0f0f0;
text-shadow: 0px 0px 3px rgba(0,0,0, .5);
}


.pagenavi span, .pagenavi a {
display: inline-block;
padding: 0px 9px;
margin-right: 4px;
border-radius: 3px;
border: solid 1px #32373b;
background: #3e4347;
box-shadow: inset 0px 1px 1px rgba(255,255,255, .1), 0px 1px 3px rgba(0,0,0, .1);
font-size: .875em;
font-weight: bold;
text-decoration: none;
color: #feffff;
text-shadow: 0px 1px 0px rgba(0,0,0, .5);
}
.pagenavi span:hover,.pagenavi a:hover {
background: #3d4f5d;
background: -webkit-gradient(linear, 0% 0%, 0% 100%, from(#547085), to(#3d4f5d));
background: -moz-linear-gradient(0% 0% 270deg,#547085, #3d4f5d);
}
.pagenavi a.current {
border: none;
background: #616161;
box-shadow: inset 0px 0px 8px rgba(0,0,0, .5), 0px 1px 0px rgba(255,255,255, .8);
color: #f0f0f0;
text-shadow: 0px 0px 3px rgba(0,0,0, .5);
}


.pagenavi {
width:300px;
margin: 50px auto;
}
.pagenavi span, .pagenavi a {
background: #f7f7f7;
background: -webkit-linear-gradient(top, #f7f7f7 0%,#f5f5f5 52%,#ebebeb 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #f7f7f7 0%,#f5f5f5 52%,#ebebeb 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #f7f7f7 0%,#f5f5f5 52%,#ebebeb 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #f7f7f7 0%,#f5f5f5 52%,#ebebeb 100%);
background: linear-gradient(top, #f7f7f7 0%,#f5f5f5 52%,#ebebeb 100%);
padding: 5px 10px;
text-decoration: none;
color: #7e7e7e;
border: 1px solid #c6c6c6;
-webkit-box-shadow: inset 0 4px 3px rgba(255,255,255,0.6), 0 1px 3px rgba(0,0,0,.2);
-moz-box-shadow: inset 0 4px 3px rgba(255,255,255,0.6), 0 1px 3px rgba(0,0,0,.2);
box-shadow: inset 0 4px 3px rgba(255,255,255,0.6), 0 1px 3px rgba(0,0,0,.2);
font-weight: bold;
border-radius:3px;
}
.pagenavi span:hover,.pagenavi a:hover, .pagenavi a.current {
background: #9ad6fb;
background: -webkit-linear-gradient(top, #9ad6fb 0%,#77c4fc 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #9ad6fb 0%,#77c4fc 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #9ad6fb 0%,#77c4fc 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #9ad6fb 0%,#77c4fc 100%);
background: linear-gradient(top, #9ad6fb 0%,#77c4fc 100%);
border: 1px solid #72ade4;
color: #4879a6;
-webkit-box-shadow: inset 0 1px 4px rgba(255,255,255,0.75), 0 1px 3px rgba(79,126,167,.5);
-moz-box-shadow: inset 0 1px 4px rgba(255,255,255,0.75), 0 1px 3px rgba(79,126,167,.5);
box-shadow: inset 0 1px 4px rgba(255,255,255,0.75), 0 1px 3px rgba(79,126,167,.5);
-webkit-transition: all 0.25s ease 0s;
-moz-transition: all 0.25s ease 0s;
-o-transition: all 0.25s ease 0s;
transition: all 0.25s ease 0s;
}
.pagenavi { border:none; }


.pagenavi {
width:300px;
margin: 50px auto;
}
.pagenavi span, .pagenavi a {
display: block;
text-decoration: none;
color: #717171;
font: bold 11px Arial, sans-serif;
text-shadow: 0px 1px white;
padding: 5px 8px;
-webkit-border-radius: 3px;
-moz-border-radius: 3px;
border-radius: 3px;
-webkit-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.35);
-moz-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.35);
box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.35);
background: #f9f9f9;
background: -webkit-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#f9f9f9', endColorstr='#e8e8e8',GradientType=0 );
}
.pagenavi span:hover,.pagenavi a:hover {
-webkit-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.55);
-moz-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.55);
box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.55);
background: #fff;
background: -webkit-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#fff', endColorstr='#e8e8e8',GradientType=0 );
border:none;
color:#575757;
}
.pagenavi a.current {
color: white;
text-shadow: 0px 1px #3f789f;
-webkit-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.8);
-moz-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.8);
box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.8);
background: #7cb9e5;
background: -webkit-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#7cb9e5', endColorstr='#57a1d8',GradientType=0 );
}
.pagenavi a.current:hover {
-webkit-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.9);
-moz-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.9);
box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.9);
background: #99cefc;
background: -webkit-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#99cefc', endColorstr='#57a1d8',GradientType=0 );


}
.pagenavi a.current:active {
-webkit-box-shadow: inset 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.5), 0px 1px 1px 0px rgba(255,255,255,1) !important;
-moz-box-shadow: inset 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.5), 0px 1px 1px 0px rgba(255,255,255,1) !important;
box-shadow: inset 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.5), 0px 1px 1px 0px rgba(255,255,255,1) !important;
}

Rahasia (?)

.pagenavi span, .pagenavi a {
display: block;
text-decoration: none;
color: #717171;
font: bold 11px Arial, sans-serif;
text-shadow: 0px 1px white;
padding: 5px 8px;
-webkit-border-radius: 3px;
-moz-border-radius: 3px;
border-radius: 3px;
-webkit-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.35);
-moz-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.35);
box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.35);
background: #f9f9f9;
background: -webkit-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
background: linear-gradient(top, #f9f9f9 0%, #e8e8e8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#f9f9f9', endColorstr='#e8e8e8',GradientType=0 );
}
.pagenavi span:hover,.pagenavi a:hover {
-webkit-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.55);
-moz-box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.55);
box-shadow: 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.55);
background: #fff;
background: -webkit-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
background: linear-gradient(top, #fff 0%, #e8e8e8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#fff', endColorstr='#e8e8e8',GradientType=0 );
}
.pagenavi span:active,.pagenavi a:active, .pagenavi a.current:hover {
-webkit-box-shadow: inset 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.5), 0px 1px 1px 0px rgba(255,255,255,1) !important;
-moz-box-shadow: inset 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.5), 0px 1px 1px 0px rgba(255,255,255,1) !important;
box-shadow: inset 0px 1px 3px 0px rgba(0,0,0,0.5), 0px 1px 1px 0px rgba(255,255,255,1) !important;
}
.pagenavi a.current {
color: white;
text-shadow: 0px 1px #3f789f;
-webkit-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.8);
-moz-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.8);
box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.8);
background: #7cb9e5;
background: -webkit-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
background: linear-gradient(top, #7cb9e5 0%, #57a1d8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#7cb9e5', endColorstr='#57a1d8',GradientType=0 );
}
.pagenavi a.current:hover {
-webkit-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.9);
-moz-box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.9);
box-shadow: 0px 1px 2px 0px rgba(0,0,0,0.9);
background: #99cefc;
background: -webkit-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: -moz-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: -o-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: -ms-linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
background: linear-gradient(top, #99cefc 0%, #57a1d8 100%);
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.gradient( startColorstr='#99cefc', endColorstr='#57a1d8',GradientType=0 );
}

      Ingat !  Cuma pasang satu dari ke lima macam kode navigasi nomor halaman di atas yaa..  Sudah tau kan letak </b:skin> dimana ? Letaknya di Blogger ke Template ke Edit HTML dan cari kode yang tadi dengan menggunakan 'ctrl + f' ,  di tunggu komentar dan sarannya juga !  Semoga bermanfaat yaaa~ ^^

Referensi : http://bloggerbin.com/5-cool-numbered-page-navigation-widgets/

Membuat Kategori di Blog

Kategori atau yang biasa disebut oleh seorang blogger pengguna blogspot label, merupakan hal yang terpenting dalam sebuah blog untuk lebih mudah di jelajahi oleh para pengunjung. Fungsi dari sebuah widget kategori ini tidak akan pernah lepas dari sebuah tampilan website/blog, maka dari itu alangkah baiknya widget kategori ini terdapat di blog mu. Bagaimana caranya mamen? oooohhhh itu mudah sekali sobat, tinggal ikuti saja cara di bawah ini :

  1. Login ke blogger
  2. masuk ke Rancangan >> Elemen halaman
    Design - oketrik
  3. setelah itu tambahkan sebuah gadget dimana saja
    Tambah Gadget - oketrik
  4. lalu akan muncul pop-up window, kamu pilih yang LabelsKeterangan :
    • Title atau judul : isi dengan judul widget itu, misalnya "Kategori di blog oketrik"
    • Show menandakan kategori apasaja yang akan muncul, semua atau tertentu
    • Sorting : mengurutkan kategori berdasarkan Alpabet atau kategori yang paling banyak
    • Display : bentuk susunan dari widget kategori tersebut, apakah berbentuk daftar (List) atau paragraf (cloud) terserah kamu mau pilih yang mana, recomended List
      Labels/kategori - oketriklabels - oketrik
  5. Setelah mengikuti langkah diatas, simpan deh
Benar bukan mudah cara pemasangan Widget kategori/Labels, sobat? Baik untuk kali ini itu saja yang bisa saya sampaikan lain waktu saya akan memberikan trik cara membagi dua baris pada label berbentuk Daftar (list)


sumber :
http://oketrik.blogspot.com/2008/05/cara-membuat-widget-kategorilabel-di.html

Favicon Langsung di Dashboard Blogger

posting tentang blogging lag nich,, yang saya share ini adalah tentang favicon, dulu saya juga pernah mengeshare tentang cara mengganti favicon, kali ini yang saya share masih berhubungan dengan favicon lagi. yang kemarin kan dengan cara manual, tapi kali ini dengan cara yang sangat instan. tidak perlu ribet kaya kemarin. cara ini masih saya anggap baru, karena saya baru mengetahuinya tadi pagi, mungkin ada sobat blogger yang udah tau dari kemarin-kemarin.caranya tinggal menggunkan tool dari blogger.



itulah tool baru yang di berikan oleh blogger, anda tinggal klik edit dan muncul gambar di bawah ini.

muncullah gambar seperti di atas, caranya seperti uploud foto biasa sobat blogger,, seperti layaknya fb dan twitter. nah itulah yang saya ketahui,,, semoga bermanfaat bagi sobat blogger semua.

untuk membuat/mengganti gambar dalam bentuk favicon .. silahkan beliau meluncur ke http://favicon.cc


sumber :
http://www.threex-hans.com/2011/07/cara-ganti-favicon-langsung-dari.html

Tombol Chatting Room di Blog

Mau pasang fasilitas chatting diblogmu ??? Gampang kok dan sangat mudah. Fasilitas chatting ini agar kamu bisa berinteraksi lebih dinamis dengan para pengunjung blogmu. Jika ada pengunjung blogmu untuk memasuki chat diblogmu tidak perlu untuk Sign Up, hanya memasukkan nama yang diinginkan dan bisa memulai chatting. Chat yang kita akan pasang dari Chatroll, chat ini sangatlah ringan. Kamu bisa memasang chat ini sebagai widget.

Berikut langkah-langkahnya:

1. Buka www.chatroll.com

2. Klik Sign Up

3. Isi data-data yang diperlukan: Username, Password, Email dan Verification Code

4. Nah, sekarang kamu sudah buat ID. Untuk membuat chatnya, klik create a chatroll

5. Isi kolom Name untuk memberikan nama chatmu.

6. Lalu klik Blogger



7. Nah, kamu pilih satu satu script yang diberikan. Add Chatroll to your Blogger Sidebar untuk dipasang diwidget disamping dan Add Chatroll to a Blogger Post untuk dipasang di postinganmu maupun di laman.

8. Untuk mengganti ukuran, angka width (lebar) dan height (tinggi) dapat dirubah sesuai ukuran untuk blogmu.

9. Siap untuk dicopy-paste

Saatnya Memasang Di Sidebar:

1. Login ke www.blogger.com

2. Klik Tata Letak

3. Klik Tambah Gadget

4. Pilih HTML/JavaScript

5. Lalu pastekan kode script yang diberikan tadi

6. Jika sudah disesuaikan ukurannya, klik Simpan

Saatnya memasang di Postingan:

1. Login ke www.blogger.com

2. Klik Entri Baru

3. Lalu pastekan kode script yang diberikan tadi.

4. Jika sudah disesuaikan ukurannya, klik Terbitkan Entri


sumber :
http://naxzapram.blogspot.com/2011/06/cara-memasang-chatroll.html

Pasang Kalender di Blog

Memasang sebuah kalender kita bisa memanfaatkan berbagai situs penyedia kalender gratisan. Situs seperti ini sangatlah banyak, agar tidak terlalu bingung mencarinya, saya berikan contoh satu saja yaitu http://free-blog-content.com.
Silahkan kunjungi situs tersebut ! kalender yang di sediakan sangat beragam.

Langkah-langkah memasang kalender di blog :
1. Login ke blogger
2. Pilih rancangan / tata letak
3. Tambah Widget baru
4. Pilih HTML/Javascript ( copy kode di bawah ini )


<script src="http://anasmcguire.googlepages.com/kalender.js"></script>

Hasilnya :
September 2012
MSSRKJS
1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30


Khusus bagi yang muslim dan ingin kalendernya dalam bentuk kalender Hijriah, kalender ini di dapat dari http://mfr.jentayu.com. Bentuk kalendernya seperti ini : 


 


Untuk mendapatkannya copy kode di bawah ini ke Widget

<script src="http://hijriah.jentayu.com/hijriah.php"> </script>  

Pasang Jam di Blog Klick disini



sumber :
http://gratistutoriallengkap.blogspot.com/2010/08/pasang-kalender-di-blog.html 

Pasang Jam di Blog

Pasang Jam di Blog

Banyaknya aksesoris - aksesoris blog bermunculan, membuat maniak blog mencari dari kegunaan dan fungsinya. Nah kali ini saya akan memebahas bagaimana cara memasang jam di blogger. Jika temen - temen yang baru dalam dunia blogger pasti inggin tahu bagaimana cara pasang jam di blogger. Layanan ini termasuk layanan gratis.

Namun karna banyaknya Layanan gratis aksesori jam, saya menyarankan temen - temen menggunakan layanan gratis yang paling top, langsung aja kunjungi di situsnya clocklink.com

Langkah - langkah sebagai berikut :
  1. Klik alamat www.clocklink.com

  2. Cari tulisan Want a clock on your Website ? lalu kamu klik.

  3. Pilih Gallery sesuai selera atau tema blog, mulai dari yang berbentuk analog, animal, animation dan seterusnya.

  4. Setelah itu pilih model yang ingin temen - temen gunakan, lalu klik "view html tag " .

  5. Klik tombol yang bertuliskan Accept.

  6. Agar waktu sesuai dengan tempat anda, seting dulu waktu di samping tulisan TimeZone. Contoh : untuk indonesia bagian barat pilih GMT +7:00 dan set ukuran jam yang anda sukai di samping tulisan size.

  7. Pada halaman box selanjutnya temen - temen dapat memilih salah satu code, sebaiknya pilih kode yang atas.

  8. Copy kode HTML yang di berikan pada notepad atau sejenisnya untuk sementara waktu.

Langkah yang terakhir :
  1. Login dulu

  2. Klik Tata Letak

  3. Tambahkan sebuah Elemen Halaman

  4. Pilih HTML/JavaScript

  5. Lalu Copy/Paste code tersebut,
jangan lupa untuk disimpan, selesai. Oya kode HTMLnya bisa temen - temen taruh dimana kalian suka.

Silahkan di coba.... :)


sumber : 
http://putroweb.blogspot.com/2009/04/pasang-jam-di-blog.html

Navigasi Horizontal pada Blog

Haaa... mungkin diantara sobat ada yang masih belum tau apa yang dimaksud navigasi blog yang saya tulis di artikel ini ? Lihat aja deh gambar dibawah ini :


Cara Bikin Navigasi Blog horisontal



Apa Manfaat dan Fungsi Navigasi Blog ?

Manfaat dan Fungsi Navigasi blog adalah untuk memudahkan pengunjung blog mencari artikel atau konten yang dibutuhkannya. Navigasi blog juga menjadi salah satu point penting dalam SEO ( Search engine Optimisation )

Langkah Membuat Navigasi Blog

Ada dua cara membuat tab navigasi horisontal dibawah header.
Cara satu dengan fitur membuat tab halaman page dariblogger , yang caranya bisa lihat disini : Tab navigasi Horisontal Halaman Page Blogger

Cara kedua adalah cara manual yang lebih fleksibel untuk pengaturan tampilan sesuai kehendak kita.

Untuk membuat Navigasi blog Horisontal ini , saya menggunakan contoh template SIMPLE Josh Peterson .
Blogger Template Style
Name: Simple
Designer: Josh Peterson
URL: www.noaesthetic.com

1. Buka dashbor blogger anda pada tampilan blogger lama, dengan pengaturan bahasa umum ke bahasa Indonesia.Lihat disini cara mengatur tampilan dashbor blogger .

2. Klik Tab "Rancangan".



3.Pilih Tab EDIT HTML




4. Kemudian untuk jaga-jaga, silahkan klik link Download Template Lengkap , lalu simpan di hardisk komputer .

5. Setelah membackup template lama, lalu centang kotak Expand Template Widget




6. Klik CTRL + F pada keyboard anda utk mencari kode </header>
gambar dibawah ini screenshot saat saya berada di browser mozilla Firefox.



7. Setelah ketemu tag </header> , copy kode dibawah ini , dan pastekan dibawah tag header tsb.


<!-- univmenucontainer -->
<div id='univmenucontainer'>
  <div id='menu'>
  <ul>
    <li><a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a></li>
    <li><a href='#'  title='ganti'>About Us</a></li>
    <li><a href='#' title='ganti'>Download</a>
      <ul class='subnav-2'>
        <li><a href='#' title='Ebook'>Ebook</a>
        </li>
        <li><a href='#' title='ganti'>Software</a>
        </li>
      </ul>
    </li>
    <li><a href='#' title='ganti'>Sitemap</a></li>
        <li><a href='#' title='ganti'>Produk</a></li>
   <li><a href='#' title='ganti'>Belum Ada</a></li>
  </ul>
</div>        
</div>
<!-- /univmenucontainer -->


Ganti tanda " # " pada kode diatas dengan URL link lengkap , misalnya URL halaman Page , atau URL postingan blog yang ingin ditampilkan di Tab navigasi blog anda.
Contoh URL lengkap : http://templatepertama1.blogspot.com/p/about.html
Ganti title nya sesuai dengan Link yg anda tampilkan
Ganti keterangan TEXT  : About ; Ebook,SOftware dll dgn Text sesuai dengan link yg ingin ditampilkan.

Contoh lengkap :  misalnya pada navigasi About Us :

<li><a href='http://templatepertama1.blogspot.com/p/about.html' title="Kenalan dulu yuk">About Us</a></li>


8. Setelah anda mem paste kode HTML utk navigasi ,lalu cari lagi dengan tekan CTRL+F pada keybord anda kode tag :  ]]></b:skin>





9. Setelah ketemu, lalu copy kode CSS dibawah ini , dan pastekan diatas kode ]]></b:skin> tadi .

Kode CSS pengatur Navigasi Horisontal :

/* Navigasi horrisontal --*/
#univmenucontainer{
height:26px;
display:block;
margin:5px 0;padding:2px;
font: 14px "Century gothic",verdana, Arial, sans-serif;
font-weight:normal;background:#000444;
}
#menu ,#menu ul {
height:24px;
margin: 0 1px;
padding: 0;
list-style: none;
height:24px;
}
#menu a {
color: #B3DBEF;
display: block;
font-weight: normal;
padding: 4px 5px;
background:#000222;
border-left:1px solid #666;
}
#menu a:hover {
background:#999;
color: #222;
display: block;
text-decoration: none;
background:#0fffff;
border:0.5px solid #666;
}
#menu li {
float: left;
margin:0;
padding: 0;
}
#menu li li {
float: left;
margin: 0px 0px 0px 5px;
padding: 0px;
width: 130px;
background:#aaa;
border:1px solid #666;
}
#menu li li a, #menu li li a:link, #menu li li a:visited {
background:#0fffff;
width: 120px;
float: none;
margin: 0px;
padding: 2px 10px 2px 10px;
color:#000;
}
#menu li li a:hover, #menu li li a:active {
background:#0fffff;
border:0.5px solid #666;
width: 120px;
float: none;
margin: 0px;
padding: 2px 10px 2px 10px;
color:#06415F;
}
#menu li ul {
position: absolute;
width: 10em;
left: -999em;
z-index:1;
}
#menu li:hover ul {
left: auto;
display: block;
}
#menu li:hover ul, #menu li.sfhover ul {
left: auto;
}

10. Kalau sudah di paste, langkah terakhir adalah tekan SAVE template


Nahhh demikiaanlah  artikel Cara Membuat Navigasi Horisontal ini saya berikan yang semoga berguna untuk anda..


Sumber
http://universityofbloggers.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-navigasi-horisontal.html

Cara Membuat Navigasi Nomor Halaman di Blog

Cara Membuat Navigasi Nomor Halaman di Blog - Cara memberi atau memasang navigasi nomor halaman di blog - Ada yang sudah tau apa itu navigasi nomor halaman? Itu lho navigasi yang berupa nomor-nomor di bawah sebuah page/halaman blog atau orang-orang sering menyebutnya sebagai navigasi page number atau pages number navigation. Tujuan dari pembuatan menu ini adalah untuk memudahkan pengunjung menjelajahi blog kita sehingga kemungkinan mereka akan betah, hehe.. Tapi itu jika sudah pengunjung, jika belum punya atau pengunjung masih sedikit, sebagai seorang blogger, sobat juga bisa mengedit template blog sobat menjadi lebih SEO Friendly. Baca: Cara Mengubah Template Blogspot Menjadi SEO Friendly. Oke, lanjut ke masalah awal, jika masih bingung mengenai navigasi nomor halaman, berikut contoh cuplikan gambar dari blog teman saya (antigaptek.com) yang mungkin bisa membantu sobat.

navigasi nomor halaman

Mungkin ada yang bertanya, mengapa di Blog ini sendiri tidak terpasang menu semacam ini? Jawabannya sangat simple, sebenarnya saya juga sangat ingin memasangnya, tapi template yang saya gunakan tidak mendukung. Hadeh.. Lantas, bagaimana cara memasang navigasi page number di blog kita? Itu mudah sekali. Silakan ikuti uraian berikut ini:

1. Login ke akun blog sobat.
2. Klik Template >> Edit HTML >> Lanjutkan (jangan lupa centang Expand Template Widget).
3. Cari kode ]]></b:skin>
4. Letakkan script di bawah tepat di atas kode nomor 3 tadi

.showpageArea a {
text-decoration:underline;
}
.showpageNum a {
text-decoration:none;
border: 1px solid #cccccc;
margin:0 3px;
padding:3px;
}
.showpageNum a:hover {
border: 1px solid #cccccc;
background-color:#cccccc;
}
.showpagePoint {
color:#333;
text-decoration:none;
border: 1px solid #cccccc;
background: #cccccc;
margin:0 3px;
padding:3px;
}
.showpageOf {
text-decoration:none;
padding:3px;
margin: 0 3px 0 0;
}
.showpage a {
text-decoration:none;
border: 1px solid #cccccc;
padding:3px;
}
.showpage a:hover {
text-decoration:none;
}
.showpageNum a:link,.showpage a:link {
text-decoration:none;
color:#333333;


5. Cari kode </body> dan letakkan script di bawah tepat di atas kode berikut.

 <b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<script type='text/javascript'>
var pageCount=5;
var displayPageNum=5;
var upPageWord =&#39;Previous&#39;;
var downPageWord =&#39;Next&#39;;
</script>
<script src='http://blogergadgets.googlecode.com/files/blogger-page-navi.v1.js' type='text/javascript'/>
</b:if>

6. Simpan template sobat dan lihat hasilnya.
Oke, sekian tutorial dari saya mengenai cara membuat pages number navigation di blog. Semoga bermanfaat..

Read More Otomatis di Blogspot

Cara membuat read more pada blog, blogspot, Blogger  ini sangat mudah sekali, karena hanya tinggal mengcopykan script code yang ada ke template blogspot anda, dan Berikut ini cara yang mudah untuk membuat Read More Otomatis dengan Thumbnail di Blogger seperti halnya yang digunakan pada Blog. sebelum anda memulai membuat read more pada blog, blogspot, blogger yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut :

► Silahkan Login dan masuk di akun blogger anda
► lalu klik Rancangan dan klik Edit HTML
► Centang Expand Template Widget
► Untuk mempermudah pencarian kode HTML nya anda tekan aja ( CTRL + F )
► Cari kode </head> dan kalau sudah ketemu
► Lalu silahkan Tambahkan kode dibawah ini tepatnya diatas kode </head>

<script type='text/javascript'> var thumbnail_mode = "no-float" ; summary_noimg = 430; summary_img = 340; img_thumb_height = 100; img_thumb_width = 120; </script> <script src='http://rizqi.moehamed.googlepages.com/read-moreotomatis.js' type='text/javascript'/>

 Bila anda ingin merubah ukuran Read More Pada Blog, Blogspot, Blogger anda, ubah aja di bagian-bagian kode di bawah ini, dan Ubah angka nya sesuai kebutuhan:

summary_noimg = 430; adalah tinggi potongan artikel tanpa gambar
summary_img = 340; adalah tinggi potongan artikel dengan gambar
img_thumb_height = 100; adalah ukuran tinggi thumbnail
img_thumb_width = 120; adalah ukuran lebar thumbnail

► langkah Selanjutnya cari kode <data:post.body/> lalu ganti tag <data:post.body/> tersebut dengan kode script di bawah ini :

<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;);
</script>
<span class='rmlink' style='float:right;padding-top:20px;'>
<a expr:href='data:post.url'>&#187;&#187;&#160;&#160;READMORE...</a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/></b:if>


► dan untuk kata " READ MORE " bisa diganti sesuai dengan selera anda.

setelah dipastikan semua udah terpasang dengan benar langkah selanjutnya adalah simpan template dan coba lihatlah hasilnya.

Okelah sobat itulah artikel tentang CaraMembuatReadMorePadaBlog, Blogspot, Blogger yang mungkin bisa sedikit membantu anda. dan ingat, sebelum anda memasukan kode2 diatas sebaiknya anda backup terlebih dahulu template dengan cara download lengkap tempalte, langkah ini untuk antisipasi bila anda salah memasukkan kode yang ada. dan mungkin anda juga ingin Menampilkan Jumlah Visitor Online di blog atau Mempercantik Blog Dengan Gadget Blogspot dan mungkin juga menambahkan Daftar Isi atau Sitemap di Blog ?
 
sumber : 
http://caramembuatada.blogspot.com/2012/01/cara-membuat-read-more-pada-blog.html#.UGZhLaDH6_I

Ai Kadewa

TUNGKUP SAMAWA
(Tabir sejarah yang tak terungkap)

Ditulis Oleh : Yudi Manyurang S.Ip
(Pemerhati Budaya dan Staf Pengajar AMIKOM Sumbawa)


“…Sejarah memang tidak memberikan solusi, tetapi memberikan bahan untuk mendapatkan Kearifan. Bangsa ini bukan hanya kurang mengarifi sejarah, tetapi juga masih terus memelihara dendam sejarah. Juga sibuk mencari kebenaran sendiri, sehingga lupa bagaimana merajut KeIndonesiaan. Padahal, hanyalah bangsa yang bisa melupakan dendam sejarahnyalah yang akan menjadi bangsa yang besar…”
(Taufik Abdullah;  Kompas, 6 Agustus 2005)

…Gila we’ batin tu kami
Den kuning bae si guger
Pang kami kasungkar puin…

(Lawas Samawa)
Sekilas Tentang Musakara Rea

Beberapa waktu yang lalu, telah dilaksanakan Musakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) dalam rangka merevitalisasi diri agar kedepannya mampu memelihara segenap tata nilai yang terkandung didalam adat istiadat, tradisi, kearifan lokal dan berbagai peninggalan warisan sejarah yang harus dilestarikan, diwariskan serta dikembangkan kepada generasi akan datang sebagai pewaris adat dan budaya Tau ke Tana’ Samawa. Berangkat dari semangat kebersamaan dan kekeluargaan sehingga event besar tersebut mampu terlaksana dengan “baik” meskipun pada dasarnya tidak menyentuh akar dari kebudayaan kita sebagai Tau ke Tana’ Samawa, namun Penobatan Putra Mahkota DMA Kaharuddin Sebagai SULTAN SUMBAWA dengan Gelar SULTAN KAHARUDDIN IV. Hanya penobatan inilah yang setidaknya membuat para peserta merasa senang dan terharu. Mungkin bagi sebagian kalangan melihat event tersebut telah menghasilkan sesuatu yang besar sesuai dengan nama Musakara Rea atau telah menciptakan sejarah baru bagi Tau ke Tana’ Samawa. Akan tetapi semua itu, ternyata kita hanya mampu untuk berkhayal tentang adat istiadat, budaya, tradisi, kearifan local serta berbagai peninggalan sejarah. Bagaimana tidak, dalam proses Musakarah Rea yang notabene BESAR hanya mampu melahirkan pemikir-pemikir yang kerdil yang hanya ingin mempertahankan dan memperkenalkan kehebatan diri sendiri tanpa mau sedikit mendengar, merenungkan serta meresapi apa sebetulnya hakekat Musakara Rea sehingga kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan. Tetapi yang terjadi adalah upaya mengukuhkan budaya ‘menjilat’ atau didalam bahasa Samawa kita “malela”, sehingga tak banyak dari peserta yang kecewa terhadap pelaksanaannya karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kita sebagai Tau ke Tana’ Samawa. Inilah suasana yang terjadi didalam proses Musakara Rea. Tentu semua ini membuat persendian kita kecewa
Sebagai generasi muda yang telah ambil bagian dalam event tersebut sangat menaruh harapan besar pada Musakarah Rea, untuk membicarakan Sumbawa dalam banyak hal terlebih berbicara Sumbawa sampai ke akar-akarnya, misalnya sejarah masuknya Islam ke Tana’ Samawa dan persoalan yang menyangkut tentang hukum adat kita Tau ke Tana’ Samawa, ini hampir tak tersentuh. Kenapa ini penting untuk dikemukakan karena ada beberapa versi literature yang berbicara tentang sejarah masuknya Islam ke Tana Samawa, namun mungkin hal ini tak banyak orang yang mengetahui. Untuk lebih memperjelas, ada tiga versi tentang sejarah masuknya islam ke Tana Samawa yaitu (1). Manggaukang Raba, mengatakan dalam Bukunya bahwa Islam masuk ke Tana Samawa sekitar akhir abad 15 dan awal abad 16 atau tepatnya tahun 1623 masehi. (2). Dalam Buku Bima and Sumbawa terjemahan Muslimin Yasin, menuliskan bahwa Islamisasi di Tana Samawa adalah sekitar tahun 1620 masehi. (3). Dalam buku Begawan Hamid yang dipublikasikan oleh Dinas pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Sumbawa, mengatakan bahwa Islam masuk ke Sumbawa sekitar tahun 1674 masehi. Ini penting untuk kiranya dipublikasikan karena kekwatiran kita pada generasi akan datang yang telah membaca salah satu versi sehingga menjadi satu kesimpulan yang pada akhirnya akan menyesatkan dalam ruang lingkup sejarah yang memalukan sekaligus memilukan kita karena bukti-bukti dari literatur yang ada adalah gambaran sesungguhnya bahwa sejarah masuknya Islam ke Tana Samawa masih menjadi perdebatan yang memerlukan kajian dan penelitian secara otentik serta mampu kita pertanggungjawabkan disamping bahwa sesungguhnya proses Islamisasi Sumbawa masih belum jelas dan bisa dikatakan “Rapuh”. Catatan kritis yang bisa disampaikan kepada para penulis sejarah, adat istiadat dan budaya Samawa, kiranya mencantumkan literatur yang jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan tentang apa yang ditulisnya.
Sementara di sisi lain, Sultan Muhammad Kaharuddin IV dalam silaturrahmi dengan pers (selasa,18/2/2011) di Istana Bala Kuning. Yang Mulia Sultan Kaharuddin IV menjelaskan sekaligus menegaskan bahwa Hari Jadi Sumbawa jatuh pada tanggal 1 Muharram 1648. Perhitungan ini berdasarkan pada resminya Sumbawa menjadi Kesultanan dan resmi menjadikan nilai-nilai Islam sebagai pedoman bernegara dan bermasyarakat. (Baca : Gaung NTB, Rabu, 19 Januari 2011). Jika demikian adanya, maka satu hal yang mungkin menjadi pertanyaan kita adalah apa korelasi antara Kerajaan dan Kesultanan Sumbawa yang resmi terbentuk dengan empat Kerajaan Tertua di Tana’ Samawa seperti yang telah kita ketahui bersama yaitu, Kerajaan SERAN, Kerajaan UTAN KADALI, Kerajaan SAMAWA PUIN dan Kerajaan EMPANG
Jika kita mengacu pada dua literatur diatas, Manggaukang Raba dan Muslimin Yasin maka bisa kita simpulkan bahwa sesungguhnya Islam telah lebih dulu masuk ke Tana’ Samawa sebelum Kerajaan dan Kesultanan Sumbawa resmi didirikan. Kesimpulan ini cukuplah mendasar mengingat dan melihat tahun masuknya Islam atau proses Islamisasi di Tana’ Samawa. Sementara jika kita mengacu pada literatur Begawan Hamid, maka kesimpulannya adalah bahwa telah resmi Kerajaan dan Kesultanan Sumbawa didirikan barulah Islam masuk ke Tana’ Samawa. Jika benar demikian, maka TUNGKUP SAMAWA dimana harus ditempatkan di dalam kontek sejarah Tau ke Tana’ Samawa karena Tungkup Samawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah dan proses berdirinya Kerajaan dan Kesultanan Samawa serta Islamisasi Tana’ Samawa. Sungguh menyesatkan kita semua…

Lantas sekarang kita punya keinginan untuk mengembangkan segenap apa yang telah kita miliki sebagai warisan nenek moyang kita, dengan bangga kita memperkenalkan ke dunia luar tentang Sumbawa dengan segala ke-Samawa-annya padahal sejarah sebagai pondasi kita untuk berpijak masih kabur dan tidak dapat kita pertanggungjawabkan secara ilmiah. Suatu kondisi yang sangat menyesatkan buat kita semua. Lantas, apakah kondisi seperti ini masih tetap kita pelihara sebagai bagian dari proses sejarah kita? Orang bijak, tentunya akan menjawab semua ini.
Berangkat dari lawas tersebut di atas, maka harapan besar generasi muda yang terlibat didalam Musakarah Rea LATS adalah mengangkat sekaligus membongkar tentang segenap tata nilai yang terkandung dalam adat istiadat, budaya, tradisi dan kearifan lokal sehingga mampu mengetahui, mengerti dan memahami dengan sebenar-benarnya sampai ke akar-akarnya tentang asal-usul dan sejarah Tau ke Tana’ Samawa. Namun, ternyata semua itu jauh api dari panggangnya karena mungkin tak  banyak yang tahu tentang Tau ke Tana’ Samawa yang sesungguhnya selain Yang Mulia Sultan Kaharuddin IV yang telah banyak memberikan tauladan dan pencerahan yang mencerdaskan karena tanpa itu Musakara Rea tidak akan berarti apa-apa, padahal panitia pelaksana terutama seksi penyiapan tempat dan arena yang telah bekerja keras untuk turut mensukseskan acara tersebut. Lantas, mau dibawa kemana generasi muda Sumbawa jika adat istiadat Samawa belum terkuak dan belum menjadi identitas kita bersama.
Berbicara tentang budaya Tau ke Tana’ Samawa bukanlah hal yang mudah untuk dikemukakan karena budaya kita Tau ke Tana’ Samawa bukanlah budaya yang datangnya begitu saja atau budaya yang serampangan akan tetapi berbicara budaya Tau ke Tana’ Samawa harus membutuhkan kajian dan penggalian secara lebih mendalam untuk mengangkat harkat dan martabat baik budaya dan religi Tau ke Tana’ Samawa. Inilah yang tidak terjadi di dalam Musakarah Rea LATS. Jadi tidak segampang yang kita bayangkan untuk membuka keaslian atau menilai Adat dan Budaya Sumbawa yang sebenarnya. Ini bisa kita buktikan dengan lawas kita Tau Samawa :
…Uleng lalaja tontonan,
Sate gayong bangsa sumer.
Parasa gampang rua na’…
…Mana pitu ilat mu ntek
Tingi mu jonyong gagala
Po’ gading siong peras pang…
Berkaca dari lawas diatas, maka benang merah yang bisa kita tarik adalah bahwa sesungguhnya upaya pelestarian, pewarisan dan pengembangan adat dan budaya Tau ke Tana’ Samawa tidak terlepas dari pengetahuan dan pengertian serta pemahaman tentang akar adat dan budaya serta akar sejarah dalam merumuskan gambaran masa depan karena tanpa semua itu mustahil adat dan budaya kita bisa kokoh didalam serbuan arus globalisasi dan modernisasi yang semakin gencar.
Disamping itu juga, kita berharap bahwa pelestarian, pewarisan dan pengembangan segenap tata nilai yang terkandung didalam adat istiadat dan budaya, tradisi dan kearifan lokal mampu untuk berbicara banyak dalam proses transpormasi budaya sehingga mampu menjadi modal sosial dan etos Tau Samawa karena tanpak modal sosial dan etos kebersamaan atau rasa memiliki ke-Samawa-an tentu akan sia-sia agenda besar yang akan kita gagas.

Lantas, apa itu Tungkup Samawa?
Berangkat dari kekokohan dan kharisma serta karakteristik Kerajaan dan Kesultanan Sumbawa sehingga menjadi Kerajaan dan Kesultanan yang cukup di segani di seantero jagad raya. Sebagai bukti kekokohan Kerajaan dan Kesultanan Samawa, secara fisik dapat kita temukan Istana Tua Dalam Loka yang sampai saat ini masih berdiri kokoh ditengah-tengah kita dan bahkan mungkin Istana Tua Dalam Loka merupakan bangunan kayu terbesar di Asia Tenggara. Disamping itu juga, Istana Tua Dalam Loka merupakan benteng tempat Sultan dan Keluarganya berteduh dan bekerja untuk kesejahteraan dan keadilan serta kemakmuran Tau ke Tana’ Samawa. Namun, secara non fisik benteng Kerajaan dan Kesultanan Samawa tak banyak yang tahu dan bahkan mungkin Tau Samawa sendiri tidak tahu menau sehingga bisa disimpulkkan benteng non fisik itu tidak ada. Akan tetapi sesungguhnya hal itu ada dan dimiliki oleh Kerajaan dan Kesultanan Samawa. Untuk lebih jelas, secara non fisiknya telah didirikan suatu benteng yaitu TUNGKUP SAMAWA.
Tungkup merupakan Benteng Kerajaan dan kesultanan Sumbawa yang notabene adalah Benteng “Mistis” kerajaan dan kesultanan Sumbawa pada saat pertamakali Kerajaan Sumbawa didirikan di Tana’ intan bulaeng ini. Tungkup adalah bukti sejarah kekokohan dan kejantanan serta harkat dan martabat Kerajaan dan Kesultanan Sumbawa kala itu. Karena Tungkup sangat erat kaitannya dengan asal-usul kerajaan dan Kesultanan Sumbawa atau proses berdirinya Kerajaan dan kesultanan Sumbawa. Disamping itu juga yang tak kalah pentingnya adalah kaitan Tungkup Samawa dengan sejarah masuknya Islam ke Tana’ Samawa. Namun, sangat disayangkan keberadaannya hampir tidak diketahui oleh banyak orang apalagi fungsi dan tujuan utama didirikannya. Akan  tetapi bagi kalangan-kalangan tertentu cukup paham tentang keberadaan Tungkup Samawa namun berbicara tentang Tungkup seakan-akan menjadi hal yang Tabu untuk dibicarakan padahal ini sangat penting untuk sebuah pondasi ataupun akar didalam menentukan grand disain Sumbawa masa depan. Jika demikian adanya, lantas apa  sesungguhnya korelasi Tungkup Samawa dengan Sejarah masuknya Islam ke Tana Samawa? Ini penting kiranya untuk diungkapkan sebagai bahan refrensi kita didalam menulis kembali tentang sejarah kita sebagai Tau ke Tana’ Samawa sehingga dapat memberikan pandangan yang  jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dalam banyak hal.
Informasi yang berkembang dari beberapa tokoh masyarakat yang berhasil penulis temui adalah Bapak M. Nagib Uyang, salah satu tokoh masyarakat Utan dan Bapak Muslimin Yasin, sejarawan Tana’ Samawa. Beliau mengatakan bahwa lokasi Tungkup Samawa berada diantara jembatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa, yang tepatnya dulu disitu terdapat pohon beringin sebagai tempat dan lokasi Tungkup Samawa dibangun saat itu. Konon saat itu, aroma mistis juga turut mewarnai perjalanan prosesi pembuatan dan penetapan Tungkup Samawa dengan harapan Kerajaan dan Kesultanan Sumbawa selalu berada didalam perlindungan Yang Maha Kuasa dan dari ancaman malapetaka serta bala bahaya yang bisa merusak tatanan kehidupan dan keberlangsungan Kerajaan dan Kesultanan Sumbawa demi kemakmuran  Tau ke Tana’ Samawa.
Dari semua apa yang telah teruraikan diatas, maka patut kiranya kita sebagai bagian dari Tau  ke Tana’ Samawa ingin mengetahui apa sebenarnya yang telah terpasang dan tertanam didalam Tungkup tersebut sehingga tidak membuat kita menjadi gamang terhadap tradisi dan kearifan lokal kita sendiri. Tak banyak yang bisa kita harapkan, tetapi mungkin paling tidak dengan informasi tentang keberadaan Tungkup tersebut kita mampu menemukan semangat kebersamaan, etos kita sebagai Tau Samawa serta modal sosial kita karena bagaimanapun juga Adat Istiadat dan Budaya Samawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai Tau Samawa yang patut untuk kita lestarikan, sebagaimana didalam lawas kita Tau Samawa :
…Leng dalam batu ku tembok,
Ngawang ko langit  ku tutet
Ya ku bosan ku gantuna…
Inilah bagian terpenting dari sejarah berdirinya Kerajaan dan Kesultanan Samawa yang tak pernah terungkap sehingga tak banyak pula yang mengetahui baik historis, fungsi dan tujuan utama didirikannya. Mudah-mudahan dengan keluarnya tulisan ini semua pihak dapat membuka mata, membuka hati untuk sebuah kepedulian yang dalam karena bukankah budaya dan kebudayaan itu tumbuh dan berkembang dari rasa peduli. Semogalah… (Kepala_Uyang)

Template by : kendhin x-template.blogspot.com